Langsung ke konten utama

Bahagia Pak Nas

 



Penulis : eL Ramadhan

Nama formalnya Nasarudin. Yang baru kenal memanggilnya Pak Nas sementara yang kenal lama memanggilnya Daeng. Sebutan untuk orang yang berasal dari Selatan. Staf Badan Pendapatan yang tugasnya memungut pajak dari kecamatan yang menjadi wilayah tugasnya. Selain ramah, Pak Nas adalah seorang humoris. Tertawanya khas dan membuat orang yang bercerita akan terus bercerita sampai beliau benar-benar berhenti tertawa.

Hari Minggu, 4 Juni 2023 ini adalah hari yang paling bahagia buat beliau. Melangsungkan doa syukuran untuk pernikahannya. Walau tidak hadir langsung lewat tulisan singkat ini saya pribadi dan keluarga mengucapkan selamat Pak Nas. Semoga bahagia selalu, penuh cinta dan menjadi keluarga Samawa. 

Barakallahu lakumma wa baraka wal jama'a bainakuma fii Khair

Secara pribadi saya kenal Pak Nas sebagai pria yang paling ramah. Selalu senyum jika bertemu pandang dengan orang lain. Saya menyebutnya Hero. Beliau adalah salah satu pahlawan daerah ini. Sebagai pengumpul pajak, sumbangsih beliau dapat kita rasakan langsung lewat pajak yang beliau kumpulkan.

Sebagai petugas pajak senior, sesungguhnya Pak Nas sudah banyak melewati godaaan "iman".  Bukan rahasia umum lagi bahwa uang pajak itu punya daya tarik setan untuk diselewengkan atau dipinjam sebentar untuk kepentingan pribadi bahkan kemungkinan ada yang tak masuk ke kas daerah. Hanya orang-orang punya pengalaman dan iman yang kuat bisa mengalahkan semua godaan uang pajak.

Saya pernah bertanya kepada beliau apa sebenarnya kiat sederhana agar uang pajak ini tidak dipakai untuk kepentingan pribadi. Beliau menjawabnya sederhana, uang yang didapat langsung disetorkan jangan dibawa pulang kerumah. Begitu jawaban beliau.

Oleh karena itu, kita harus banyak berterima kasih kepada orang-orang seperti Pak Nas. Terima kasih atas dedikasinya selama ini. Semoga setelah menikah, Pak Nas akan semakin rajin dalam mengumpulkan pajak dan tetap mempertahankan integritasnya.

Rintik rindu membasahi hati Sepi purnama menemani hari

Tiga tatap, tiga simpul senyum

Cinta tak butuh lama

Tak butuh bumbu jamahan hati

Tak perlu rempah sentuhan raga

Kini kutemukan apa yang kusanjung

Tuhan mengirimmu untuk menggenapiku

Surga tergambar jelas di wajahmu Bersamamu, kuyakin jalankan hari

Permadani taat terbentang lebar

Aku bersamamu, dalam kapal dengan layar yang sama

Bersiap mengarungi samudera cinta

Melalui bahtera rumah tangga

Aku bahagia, atas nama cinta

Dengan rumus sakinah, mawaddah, warahmah

Allah menyambung temu kita


Komentar