Gaji pensiun 20 juta perbulan itu bukan hanya cukup tapi banyak sekali untuk ukuran kita di Indonesia. Itu setara dengan 3 kali gaji dan TPP kasubag perencanaan dan keuangan Kabupaten Gorontalo. Seandainya gaji dan TPP Kasubag perencana sebesar itu tentu akan banyak orang kaya baru.
Gaji pensiun 20 juta itu di Prancis. Negara yang tim sepakbolanya dikalahkan Argentina di final piala Dunia 2022.
Gaji pensiunan PNS di Indonesia paling tinggi sekitar 2 jutaan saja. Bahkan Presiden dan anggota DPR tidak sebanyak itu gaji pensiunannya.
Di Prancis uang sebanyak itu tidak banyak dan tidak sedikit. Terbilang cukup untuk menghidupi para pensiuanan disana. Dan yang dapat gaji pensiun bukan hanya dari pekerja pemerintahan saja tapi semua sektor ditanggung Negara.
Skemanya sama dengan pengelolaan dana pensiunan di negara kita. Gaji pensiun itu dikumpul dari iuran bulanan para pekerja.
40 tahun sudah, aturan pensiunan itu dijalankan negara Napoleon Bonaparte. Hidup mereka enak dan nyaman. Karena sudah terlalu lama menikmati enaknya kebijakan pensiun ini maka jika terjadi reformasi kebijakan tentu akan kontroversial.
Karena soal aturan pensiun ini juga, Prancis beberapa hari terakhir dalam suasana tegang. Demonstrasi dimana-mana. Demonstrasi di Prancis menjadi demo terbesar sepanjang sejarah negara tersebut serta terbesar di awal tahun 2023.
Diperkirakan jumlah demonstran mencapai 1,2 Juta sampai 2 Juta. Lebih banyak dibanding jumlah demo 212 saat Pilkada DKI Jakarta beberapa tahun lalu.
Para demonstran tentu bukan para pensiunan. Demonstran adalah para pekerja dari semua sektor dan diorganisir serikat pekerja disana. Mereka meminta rencana Pemeritah dibatalkan.
Sebetulnya bukan besaran gajinya yang diprotes tapi kebijakan batasan umur pensiun dan syarat lama kerja.
Pemerintah negeri mode itu menaikkan batas usia pensiuan menjadi 64 tahun yang sebelumnya 62 Tahun. Syarat untuk mendapatkan gaji pensiunan secara full juga dirubah dari lama bekerja 42 Tahun menjadi 43 Tahun.
Kalau diccermati kebijakan umur pensiun di Prancis ini masih lebih baik dari negara-negara maju lainnya di Eropa. Namun karena aturan itu sudah mapan, perubahan sedikit saja akan menimbulkan gejolak.
Denmark, Eslandia, Italia merupakan negara-negara dengan usia pensiun tertinggi yakni 67 tahun. Demikian pula Yunani. Belanda, Portugal, Spanyol, Irlandia, Inggris usia pensiun 66 tahun. Sementara Jerman, Belgia, Siprus, Hongaria, Luksemburg 65 tahun.
Prancis kewalahan membayar gaji pensiunan ini karena beberapa sebab. Salah satu yang krusial adalah jumlah pekerja yang kurang dibanding pensiunan sendiri.
Sederhananya begini, uang pensiun itu dikumpul dari para pekerja sementara pekerja sedikit maka uang iuran itu juga sedikit.
Di sisi lain, orang pensiun disana hidupnya lama, tidak cepat-cepat mati. Kekurangan dana untuk membayar gaji pensinan itu kemudian ditanggung Negara.
Dengan ditambahnya umur pensiun dimaksudkan agar iuran yang dipotong dari pekerja itu tetap dan tidak berkurang.
Problemnya negara-negara maju itu kekurangan tenaga kerja, tak heran banyak Negara Eropa menerima banyak imigran terutama imigran Muslim. Kebijakan yang oleh si Gila Rasmus Paludan diminta dikaji kembali. Rasmus pembakar Al Quran itu tak tahu, para imigran Muslim itu memberi kontribusi positif bagi banyak Negara Eropa.
Defisit anggaran untuk pensiunan ini dialami banyak Negara. Termasuk Indonesia. Pensiunan jadi beban Negara. Begitu kira-kira omongan beberapa pejabat di Negara ini. Skema pay as you go itu mulai dikaji menjadi fully funded.
Para pensiunan akan mendapatkan gaji pensiunannya sekali saja bukan setiap bulannya. Seperti pesangon tapi jumlahnya banyak. Di usulkan 1 mIlyar bagi setiap pensiunan.
Itu baru usulan dan sementara dalam kajian. Para pensiunan itu memang jadi beban negara tapi tentu Negara tak akan membiarkan mereka yang telah berjasa untuk tidak diberikan hidup layak dihari tuanya.
Kalau perlu bisa merasakan pensiun yang enak agar Negara ini mendapat berkah dari yang Maha Kuasa.
Penulis : eL Ramadhan
Komentar
Posting Komentar