Catatan Harian Ramdan Lapananda
Saya tidak akan membicarakan lagi piala dunia karena semua perdebatan telah selesai ketika Leo Messi mengangkat trophinya. Debat panjang soal siapa GOAT sesungguhnya juga telah usai. Semua legenda dunia telah mendaulat la Pulga sebagai GOAT atau Greatest of All Time.
Saya akan menulis ikon dunia lain yang akan menjadi legenda selanjutnya. Tapi kali ini dari dunia politik. Namanya Rishi Sunak. Perdana Mentri Inggris yang baru menjabat sekitar 2 bulan.
Rishi Sunak menggantikan PM Inggris sebelumnya yang mengundurkan diri Liz Truss. Truss baru menjabat 45 hari kemudian mundur karena tekanan politik yang sulit dibendung.
Sunak ini menarik dibahas dalam dua hal. Pertama dari sisi penerapan Demokrasi serta karakternya.
Lahir di Inggris tepatnya di Kota Southampton pada Tahun 1960, Sunak adalah keturunan India dan beragama Hindu.
Dobel minoritas menurut bahasa pewarta. Tapi itulah Inggris. Sunak dipercaya menjadi PM Menteri dengan latar belakangnya.
Amerika Serikat sebagai rujukan demokrasi juga lewat kalau soal ini. Kamala Harris juga keturunan India tapi dia masih menududuki posisi orang kedua di Negara Adidaya.
AS juga pernah punya Presiden kulit hitam Barrack Obama, tapi jelas Obama punya ibu kulit putih. Obama bukanlah dobel minoritas.
Sunak bahkan terpilih dengan aklamasi. Suara bulat. Tak ada pertentangan setelah saingannya Boris Johnson mengundurkan diri.
Sesuatu yang bisa membuat kita iri ketika politik kita saat ini masih diselimuti awan hitam perdebatan tentang politik Identitas.
Orang-orang Inggris setidaknya parlemennya begitu dewasa menerima sosok PM dari minoritas namun dianggap akan mampu membawa Inggris keluar dari duka ekonomi yang saat ini sedang mereka hadapi.
Walau minoritas, Sunak bukanlah orang biasa. Dia adalah orang kaya bahkan dikabarkan menjadi pejabat paling kaya di Inggris saat ini. Kekayaannya bahkan lebih banyak dari kekayaan Almarhum Ratu Elizabet.
Tidak hanya kaya, Sunak juga cerdas dan tampan walaupun tidak tinggi menurut ukuran pejabat Inggris. Dia juga tidak suka minum alkohol, selalu tampik necis dalam acara apapun. Tipikal orang cerdas sesungguhnya.
Ketika datang ke Bali saat KTT G20, Sunak selalu tampil santai dan informal tanpa berjas. Ketika semua pejabat memesan Bir, Sunak memilih juice mangga sebagai minumannya. Pemandangan yang jarang dilihat sebelumnya.
Sunak mewarisi ekonomi Inggris yang carut marut. Salah satu PR besarnya adalah menurunkan inflasi yang saat ini mencapai 10 persen. Level inflasi tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Saking sulitnya ekonomi Inggris saat ini, warga Inggris rela menukarkan makanan dengan layanan seks short time. Sesuatu yang memiriskan.
Terlepas dari itu semua, terpilihnya Rishi Sunak adalah pelajaran berharga bagi kita semua tentang demokrasi dan bagaiamana seorang pemimpin harus menjadi teladan. Memang perlu menunggu pembuktian bahwa Sunak adalah pemimpin yang akan menjadi legenda. Namun paling tidak apa yang disuguhkan olehnya menjadi ukuran baru bagaimana pemimpin yang di idamkan.
"Jangan menilai seseorang dari rekening Banknya. Nilailah orang dari karakternya," Kata Sunak sang pemimpin muda dari Inggris.
Komentar
Posting Komentar